Sunday, April 10, 2011

Kisah Terima Kasih


Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi.
Karena tidak mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut.
Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk menggoyang-goyangkan kaki.
Kita tidak menyadari handphone kita terjatuh.




Skenario 1:

Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung mengembalikannya kepada kita.
"Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,"
kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita.
Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu saja.

Skenario 2:

Sekarang kita beralih kepada skenario kedua.
Handphone kita terjatuh dan ada orang yang melihatnya dan memungutnya.
Orang itu tahu handphone itu milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita.
Hingga tiba saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita hilang.

Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan handphone kita sambil berkata, "Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."
Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?

Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang tersebut.
Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama (orang
yang langsung memberikan handphone itu kepada kita).
Setelah itu mungkin kita akan langsung turun dari kereta.


Skenario 3:

Marilah kita beralih kepada skenario ketiga.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta.
Kita pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia
mengembalikannya kepada kita.

Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.
"Halo, selamat siang, Pak.
Saya pemilik handphone yang ada pada bapak sekarang," kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita.
Orang yang menemukan handphone kita berkata,
"Oh, ini handphone bapak ya.
Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut.
Biar bapak ambil di sana nanti ya."

Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun berikut dan menemui "orang baik" tersebut.
Orang itu pun memberikan handphone kita yang telah hilang.
Apa yang akan kita lakukan pada orang tersebut?

Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada skenario kedua bukan?
Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.


Skenario 4:

Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat.
Sampai akhirnya kita tiba di rumah.

Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :
"Bapak / Ibu yang budiman.
Saya adalah pemilik handphone yang ada pada bapak / ibu sekarang.
Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada saya.
Saya akan memberikan imbalan sepantasnya. "
SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.
Kita sudah putus asa.

Kita kembali mengingat betapa banyaknya data penting yang ada di dalam handphone kita.
Ada begitu banyak nomor telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya.

Hingga akhirnya beberapa hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita, dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan kita?
Tentunya kita akan sangat senang dan segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu.
Kita pun sampai di sana dan orang itu mengembalikan handphone kita. Apa yang akan kita berikan kepada orang tersebut?

Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di skenario ketiga).


Moral of the story

Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?

Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone, dan ada orang yang menemukannya.

Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih.

Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita turun dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.

Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun dari kereta.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan sedikit hadiah.

Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah itu baru mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini.
Cobalah pikirkan, di antara keempat orang di atas, siapakah yang paling baik?

Tentunya orang yang menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita, bukan?
Dia adalah orang pada skenario pertama.

Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan reward paling sedikit di antara empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik?
Tentunya orang pada skenario keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan mungkin saja memanfaatkan handphone kita
tersebut selama itu.

Namun, ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar.

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
Kita memberikan reward kepada keempat orang tersebut secara tulus,
tetapi orang yang seharusnya lebih baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu?

Ini karena rasa kehilangan yang kita alami semakin bertambah di setiap skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.

Pada skenario kedua, kita juga sudah mulai merasakan kehilangan karena saat itu kita baru sadar, dan kita sudah membayangkan rasa kehilangan yang mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.

Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone kita kembali.

Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu.
Kita mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada kita.

Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai handphone yang kita miliki.
__________________________________________________________________________________
Kesimpulan

Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?

Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah, kesempatan bekerja, atau suatu hal lain.

Namun, apakah yang akan terjadi apabila segalanya hilang dari genggaman kita.
Kita pasti akan merasakan kehilangan yang luar biasa.

Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri segala sesuatu yang telah hilang tersebut.

Namun, apakah kita perlu merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur?

Sebaiknya tidak.

Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu masih ada.
Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika itu telah lenyap dari diri kita.

Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.
Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh.

Sesungguhnya, hidup ini berisikan banyak kebahagiaan.
Bila kita mampu memandang dari sudut yang benar.



[sumber: forum.ellins.org]

Tuesday, March 29, 2011

Rahasia


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi dari kata "RAHASIA" adalah ;

rahasia ra.ha.sia
[n] sesuatu yg sengaja disembunyikan supaya tidak diketahui orang lain: ia mencoba mengorek -- temannya, tetapi tidak berhasil;
(2) n sesuatu yg belum dapat atau sukar diketahui dan dipahami orang: -- alam;
(3) n sesuatu yg tersembunyi: pintu --;
(4) n cara yg setepat-tepatnya (biasanya tersembunyi atau sukar diketahui); kiat: dl buku itu diterangkan -- bermain sulap;
(5) n sesuatu yg dipercayakan kpd seseorang agar tidak diceritakan kpd orang lain yg tidak berwenang mengetahuinya;
(6) a secara diam (sembunyi-sembunyi); tidak secara terangterangan (tt perkumpulan): gerakan --


Maksud Rahasia disini adalah rahasia ; sesuatu yang disembunyikan oleh manusia yang tidak boleh diketahui orang lain. Rahasia itu merupakan sesuatu yang tidak boleh diketahui ; bahkan teman terdekatnya, orang tuanya , ataupun pacarnya.

Untuk menjaga perasaan orang lain, janganlah berusaha untuk mencari tahu seluk-beluk dari rahasia itu . Rahasia merupakan Privasi yang sangat harus dihargai oleh orang lain. Jangan mengorbankan perasaan orang lain hanya untuk tahu rahasia yang mungkin kita anggap penting, kenyataannya tidak penting.

Sebaliknya, pemilik rahasia jangan sampai menunjukkan bahwa dia memiliki rahasia yang penting, sehingga membuat orang lain akan mencoba untuk mengetahui rahasia itu.


Rahasia Mencerminkan Kepribadian seseorang, apakah dia terbuka, tertutup, sangat mudah terbuka , atau bahkan sangat tertutup? It's Depend on your decision.

Jangan pernah mencoba untuk mengorek-ngorek informasi rahasia dari orang lain,
JANGAN PERNAH,
SELAMANYA!

Friday, March 25, 2011

Arti sebuah kata MAAF


"Maafin saya ya, saya tidak sengaja, suwer deh."

Maaf, kata kata itulah yang sering kita ucapkan dan kita dengar. Berbagai ekspresi dilakukan ketika
kita sedang meminta atau dimintai maaf. Terkejut , Polos , Innocent , Pura-pura tidak tahu , Memelas , apapun ekspresinya.


Maaf menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Maaf adalah :
- Pembebasan seseorang dari hukuman (tuntutan, denda,dsb) karena suatu kesalahan ;
- Ungkapan permintaan ampun atau suatu penyesalan ;
- Ungkapan permintaan izin untuk melakukan sesuatu.



Maaf , sudahkah kita mengucapkannya dengan tulus?
Seberapakah ukuran tulusnya suatu maaf itu?

Maaf, sebenarnya bukan hanya sebuah permintaan ampun, melainkan sebuah janji agar tidak mengulanginya kembali. Percuma saja kalau Maaf hanya dimanfaatkan sebagai permintaan ampun tanpa berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Maaf, begitu banyak orang mengucapkannya tanpa mengetahui hakikat dari kata "MAAF" tersebut. Kebanyakan dari mereka hanya mengucapkan maaf sebagai formalitas semata, tanpa berniat untuk tidak mengulanginya lagi.

Ketika meminta maaf , harus memperhatikan beberapa hal. Hal-hal tersebut diantaranya adalah:


1. Perhatikan suasana hati orang yang kita mintai maaf

Jangan pernah meminta maaf ketika orang tersebut sedang keadaan "Bad Mood" alias BeTe , itu justru akan memperburuk keadaan. Orang yang sedang marah ketika dimintai maaf akan Negative Thinkin ke si Peminta maaf. Itu justru akan memperburuk keadaan kan? Minta maaflah ketika suasana hati orang itu sedang bahagia atau senang. Dengan begitu dia akan memaafkanmu dengan senang hati dan Ikhlas.

2. Akui Kesalahan Kita
Mana yang lebih anda pilih? berkata " wah itu bukan saya sebenernya yang ngelakuin" atau "saya minta maaf ya atas kesalahan itu" ? Walaupun bukan kita yang salah, hendaknya kita meminta maaf terhadap orang itu.Ucapkan kata-kata tersebut dengan tulus dan Ikhlas. Dengan begitu, orang tersebut akan lebih mudah memaafkan kita.


3. Berilah Penjelasan kenapa kita melakukan kesalahan
Setelah mengakui kesalahan, segera beri penjelasan. Yakinkan dia bahwa anda tidak bermaksud buruk terhadap orang yang anda sakiti. Jelaskanlah dengan sepenuh keseriusan anda.


4. Tawarkan Kebaikan

Sebagai pelengkap Proses minta maaf, tawarkanlah kebaikan kepada orang yang anda sakiti. Walau hanya sekedar pemanis, itu akan membuat hubungan anda dengan orang yang anda sakiti menjadi lebih baik setelahnya. Tawarkanlah ganti rugi apabila kesalahan tersebut sangat merugikan orang yang anda sakiti. Bisa juga dengan memberinya hadiah atau sebuah Pesan.

____________________________________________________________________
[adapted from : Sumber]

Friday, February 11, 2011

Renungan Hidup


Seorang guru sedang duduk bersama dengan murid-muridnya. Dia mengemukakan beberapa bertanyaan kepada murid-muridnya.

1. Apa yang tidak mungkin dilakukan manusia?

Murid-murid bingung, tidak tahu jawabannya. Sang guru kemudian menjawab: Semua hal di dunia ini mungkin terjadi, kecuali satu hal, kembali ke masa lalu. Waktu tidak bisa diputar ulang dan manusia tidak akan bisa kembali ke masa lalunya.

2. Apa yang paling besar di dunia ini?

Sang murid-murid dengan cepat menjawab,” Gunung!! Gunung yang paling besar didunia ini.”

Sang guru menjawab,”Benar, tetapi yang paling benar adalah nafsu.”

Nafsulah yang paling besar di dunia ini. Banyak contoh terjadi karena mengandalkan hawa nafsunya saja maka orang tua bisa membunuh anak dan keluarganya sendiri, terjadi banyak pemerkosaan anak dibawah umur bahkan yang masih duduk di bangku TK, nafsu dendam dan sebagainya.

**Tapi kalau nafsu makan harus tetap ada ya? Kalau ndak bisa lemes dong.

3. Apa yang paling mudah dilakukan oleh manusia?

Sang murid menjawab,”Bernafas, Marah!!” Sang Guru menjawab, “Benar, tapi yang paling benar adalah meninggalkan iman.” Manusia mudah sekali meninggalkan imannya. Mungkin karena penderitaan, kemalasan atau harta dan beribu alasan lain bisa menyebabkan manusia dengan mudah meninggalkan imannya, meninggalkan ibadatnya.

4. Apa yang paling tajam di dunia ini?

Murid-murid menjawab”Pedang !! Tombak!!” Sang Guru menjawab,”Benar, tapi yang paling benar adalah lidah.”

Lidah manusialah yang paling tajam di dunia ini, hanya karena tajamnya lidah maka terjadi fitnah, pembunuhan dan penderitaan. Bayangkan lidah yang panjangnya mungkin cuma 10 cm bisa menghancurkan semuanya karena ketajamannya.


5. Apa yang paling Berat di dunia ini?


Murid-murid menjawab : "Tekun, Kerja Keras, Bekerja ! " . Kemudian sang Guru Menjawab lagi: " Kamu sekalian benar, tapi ada lagi yang lebih berat, Yaitu Tanggung Jawab atau Amanah. Tidak semua orang dapat mempertanggungjawabkan segala yang dia perbuat."


_______________________________________________________

Yang patut kita renungkan adalah:

Kita sebagai manusia, kita hidup di masa kini. Ada yang bilang masa lalu adalah sejarah, masa kini adalah anugerah dan masa depan adalah misteri. Memang manusia tidak akan bisa kembali ke masa lalunya, waktu tidak bisa diputar ulang, kita hidup di masa kini. Karena itulah dalam hidup kita sekarang ini kita harus bisa mengendalikan hawa nafsu kita, kita harus berupaya supaya kita tetap menjadi manusia yang beriman dan taat kepada Tuhan, selain itu kita harus bisa mengendalikan lidah kita, perkataan kita, apa yang kita ucapkan hendaklah adalah perkataan yang baik dan tidak membuat orang lain menderita. Selagi kita masih diberi anugerah bisa hidup sekarang ini, kita semua harus berupaya menanam kebaikan dalam setiap tindakan kita dan terus maju menyongsong masa depan yang menanti kita.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons